Membaca Al-Qur'an dengan seni baca adalah termasuk program agama yang kita cintai. Keindahan merupakan kebutuhan hidup dan kehidupan manusia, termasuk di dalamnya memperindah suara dalam membaca Al-Qur'an.
Kesenian adalah penjelmaan rasa keindahan untuk kesejahteraan hidup. Rasa seni disusun dan dinyatakan oleh fikiran, sehingga ia menjadi bentuk-bentuk yang indah lagi menyenangkan. Seorang muslim dituntut oleh agamanya untuk mencintai keindahan dalam segala bidang kehidupan.
Berdasarkan ajaran Islam bahwa membaca Al-Qur'an dengan seni baca, penuh keindahan suara adalah dalam rangka ibadah dan da'wah. Karena lagu yang indah sesuai dengan kaidah-kaidah Seni Baca Al-Qur'an dapat mengantarkan suatu bacaan lebih meresap ke dalam hati sanubari pembacanya maupun pendengarnya.
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa nilai-nilai Qur'ani dapat dipetik melalui seni baca, tentunya selama seni baca tersebut tetap tunduk dan patuh terhadap kaidah-kaidah tajwid yang disepakati oleh para ulama. Jika tidak, maka haram hukumnya melagukan Al-Qur'an dengan seni baca atau lagu.
Menjaga keindahan dalam segala aspek kehidupan dituntut oleh agama karena keindahan itu merupakan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Baca Surat Ali Imran ayat 14, Surat Al-Kahfi ayat 7 dan 46, serta Surat Fathir ayat 1, fungsi perhiasan yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini khususnya suara yang dihiasi dengan kemerduan adalah untuk keindahan, sedangkan keindahan merupakan intisari kesenian.
Al-Qur'an kitab suci umat Islam dianjurkan supaya dibaca dan dihiasi dengan suara yang merdu sehingga dapat memberikan kesan kepada pembaca dan pendengarnya. Melagukan bacaan Al-Qur'an dengan suara yang indah merupakan seni baca yang paling tinggi nilainya dalam ajaran agama Islam. Sehingga Nabi Muhammad dalam banyak sabdanya menganjurkan hal itu, antara lain seperti : "Hiasilah bacaan Al-Qur'an dengan suaramu yang merdu karena suara yang merdu itu menambah bacaan Al-Qur'an menjadi indah".
0 komentar:
Posting Komentar